


Ketika akku berjalan menyusuri lorong kehidupan, aku bertemu
seorang perempuan di persimpangan jalan kehidupan.. dia menangis, lemah, bahkan
untuk berdiri pun sepertinya dia sudah tak mampu lagi, ketika aku mengulurkan
tangan ku dan mencoba bertanya, belum sempat aku membuka mulut, perempuan itu
menatap lekat wajah ku, bola mata nya membesar dan berbinar, di menangis, dan
berkeluh kesah..
“bisakah kau menjawab pertanyaan ku? Mengapa dari sekian
banyk orang yang beruntung di dunia ini aku tidak ada di antaranya? Mengapa
dari sekian banyak orang yang berbahagia di dunia ini, aku tidak ada di
antaranya? Mengapa dari sekian banyak manusia yang memiliki keluarga lengkap
yang saling menyayangi dan mengayomi, mengapa aku tidak ada di anataranya?
Mengapa dari sekian banyak orang yang di saying pasangan nya aku tidak ada di
antaranya? Kehidupan seperti apa sepenarnya ini? Apakah aku sedang bermimpi?
Lalu jika aku bermimpi mengapa mimpi ini bergitu buruk? Mengapa aku tak kunjung
bangun juga dari tidur ku ini? Tapi jika ini mimpi mengapa mimpi ini tampak
begitu nyata? Dunia apa ini sesungguhnya? Atau ini adalah sebuah drama sinetron
yang di rilis sutradara dengan penuh duka dan aku sebagai peran utama yang
slalu menderita? Akankah ending membahagikan di rilis oleh sutrada? Lalu kapan
ending itu dating? Berapa episode lagi harus ku lewati? Aku lelah.. cerita ini
tampak seperti ilusi semata akan tetapi mengapa seolah akju mengalami ini
seperti sungguhan? Dan tangis ini kenapa begitu terasa menyayat hati? Bisakah
kau menjawa pertanyaan ku? Lalu harus sampai kapan drama ku menebar senyum
palsu berakhir? Samapi kapan ?”
Kemudian di bangun tanpa menunggu jawaban ku dia berjalan
lagi lurus kedepan tanpa sepatru dengan jejak kaki penuh darah, kakinya
terluka, akan tetapi dia terus memaksakan untuk berjalan lurus kedepan..
mengapa dia menangis? Mengapa dia terluka tapi terus saja berjalan? Mengapa dia
tidak singgah lebih lama lagi? Mungkin aku akan mengajaknya kerumah minum susu
hangat dan mengganti pakaian nya yang goyah.. bagaimana mungkin perempuan mampu
berjalan dengan tertaihnya seperti itu?
Tahukan ahnda mengapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar