Fakta dan data boleh mengatakan bahwa demokrasi berkembang dengan baik di Indonesia. Namun jangan lupa, di sisi lain perilaku korupsi di kalangan elite kekuasaan juga semakin merajalela, bahkan dilakukan dengan cara-cara yang amat vulgar bila dibanding dengan perilaku korusi di masa lalu. Sementara, penegakkan hukum berjalan terseok-seok. Hukum masih tebang pilih dan terkesan tajam ke bawah namun tumpul ke atas.Partai politik yang berkembang biak dengan amat pesat, tidak mampu menghasilkan para politisi yang mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik. Good governance menjadi barang aneh dalam tata kelola pemerintahan saat ini. Demokratisasi yang berkembang dengan baik terbukti tidak mampu menciptakan perilaku politik elite yang baik pula.sukses demokrasi Indonesia pasca reformasi masih sebatas proses-proses dan kelembagaan demokrasi memang sudah ada dan berjalan dalam dinamika politik Indonesia. Namun, kualitas demokrasi dan perwakilan masih belum terwujud, dibuktikan dengan masih karut-marutnya tata kelola pemerintahan, serta penegakan hukum dan penanganan kasus korupsi yang masih tebang pilih. Bahkan, kondisi ini kemudian berimbas pada sektor lain, misalnya pada pemulihan ekonomi yang tak kunjung membaik, prestasi bangsa di berbagai bidang, semisal olahraga yang terus tiarap, bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun.Kualitas demokrasi kita ternyata masih jeblok. Demokrasi seharusnya tidak hanya sekadar dilihat dari keberadaan lembaga politik seperti Pemilu, Parpol, DPR atau parlemen yang kuat, tetapi harus juga dilihat bagaimana lembaga-lembaga tersebut memberi apresiasi terhadap hak politik masyarakat, akses masyarakat terhadap kebijakan publik, dan bagaimana kekuasaan dijalankan secara efisien dan efektif.Demokrasi semestinya tidak sekadar berjalan secara prosedural belaka, tetapi diupayakan agar bagaimana filosofi demokrasi itu menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Demokrasi harus berimplikasi secara langsung terhadap interaksi keseharian dan kebutuhan ekpresi politik dan ekonomi masyarakat.Jadi, amat salah apabila pemerintah bangga dengan capaian perkembangan demokrasi saat ini. Sebab yang berkembang sekarang ternyata bukan demokrasi esensial, tapi hanya demokrasi prosedural belaka. Bahkan, politisi senior Partai Gerindra, Fadli Zon, menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia jauh dari demokrasi yang dicita-citakan. Pasalnya, meski prosedurnya dilakukan secara demokratis, namun yang terjadi justru praktik kriminal.
Kamis, 02 Januari 2014
DEMOKRASI DI INDONESIA PASCA REFORMASI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar