BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 20 yang lalu serinng disebut
abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan manusia,
termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh
apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar lingkungannya.
Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para manajer
perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun
informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan
dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai
unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat
komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon,
handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada
melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber
untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan
didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah
informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itulah
focus utama dari system informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah
informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer
dalam pengambilan keputusan.
System informasi manajemen telah ada
jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer hadir. Akan tetapi
dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi
informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat
dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual
tanpa bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan bermingggu-mingggu.
Dalam kenyataannya, peran System
Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi
perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi
secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya
berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena
itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan
penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan,
jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia
bisnis dalam lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas, maka rumusan masalah yang akan kami bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari
Sistem Informasi Manajemen ?
2. Bagaimana System Informasi
Manajemen mengubah Bisnis ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa penting
sistem informasi manajemen dalam bisnis.
BAB
II
TIJAUAN
TEORI
A. INFORMASI
1. Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara
lain :
a) Data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b) Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
2. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan
sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan
nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Berikut beberapa pengertian
informasi menurut dari para ahli :
a) Menurut Gordon B. Davis :
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengammbil keputusan saat ini atau saat
akan mendatang
b) Menurut RJ. Beishon : Informasi
yaitu mencakup issarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hari,
apakah itu mencakup pekerjaannya ataupun tidak
c) Menurut Davis (1992) : informasi
merupakan kelompok teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan
sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun
simbol-simbol khusus.
d) Menurut Burch dan Stater : Dalam
informasi harus memperhatikan beberapa sifat, diantaranya :
Accessibility (siafatnya mudah
diperoleh)
Accuracy (sifat luaus dan
lengkapnya)
Comprehensivenss (ketilitian)
Approciativenes (kecocokan)
Time Lessens (ketepatan waktu)
Clearity (kejelasan)
Flexibility (keluwesan)
Unsuspiciouns (tidak ada prasangka)
Quantifiable (dapat dibuktikan)
Conformity (dapat diukur)
B. SISTEM
Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang terorganisasi,
berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain. Ada dua pendekatan yang
dapat dilakukan untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
a) Tinjauan atas dasar fasilitas
(komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang
saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b) Tinjauan atas dasar aktivitas
(prosedur)
Sistem yaitu suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut beberapa pengertian sistem
menurut dari para ahli :
1. Menurut Ludwig Von Bertalaffy :
System adalah seperangkat unsure-unsur yang terikat dalam suattu relasi
diantara unsur-unsur tersebut dalam lingkungannya.
2. Menurut Gordon B. Davis : Sistem
terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran atau maksud.
3. Menurut John-A Becckett : Sistem
adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
4. Menurut Starer dalam
Moekijat(1993) : suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan
bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai
suatu tujuan.
5. Menurut Murdick (1993) : sistem
adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian
pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan
mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan
informasi atau energi atau barang.
6. Menurut James Havery : sistem
adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai
suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Menurut John Mc Manama : sistem
adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
8. Menurut C.W. Churchman : sistem
adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
C. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Gordon B. Davis : Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang
menyediakan informasi yang mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan didalam organisasi.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan suatu totalitas
himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama
beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan,
sedangkanInformasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya danManajemen adalah ketatalaksanaan proses pengunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu
system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
AdapunSIM juga dappat didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam menajemen
untuk mengumplkan data, memproses dat tersebut dan menganalisnya untuk
menghasilkan data dan menyajikan informasi sebagai landasan untuk pengambilan
keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman
digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri
dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas
sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer
yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer
dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai
proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan
komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan
bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih
baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah
berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan
cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep
manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami
kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam
mengambil keputusan.
B. Komponen dalam Sistem Informasi
Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar,
kepetingan system informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan.
Sistem informasi menajemen dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya
memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data
Proscesing System)
Dimana system ini merupakan
subsistem dari SIM yang melakukan proses penyesuaian (update) atas berbagai
database yang terdapat dalam perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk
informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. System
pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing
dan online processing. Pemprosesan data secara batch adalah pengaupdatean
database melalui pengumpalan data pada satu periode tertentu untuk kemudian
dilakukan update pada satu waktu tertentu secara serentak. Pemprosesan data
secara online adalah pendekataan yang melakukan update terus-menerus mengikuti
proses pemasukan data yang terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen
(Management Reporting System)
Sisitem pelaporan manajemen
mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk menghasilkan informasi atau
laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan perencanaan dan mengambil
keputusan. Beberapa jenis pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan
dinyatakan, sebagai berikut :
a) Laporan Detail (Detail Report).
Laporan yang memuat informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya.
b) Laporan Ringkas(Summary Report).
Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada
manajemen pada level yang lebih tinggi.
c) Laporan Pengecualian(Exception
Report). Merupakan laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas
strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
d) Laporan Atas Permintaan(On Demand
Report). Laporan ini dilaporkan atas dasar permintaan saja.
3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan (Decision Support System)
System ini secara terprogram mampu
menjawab beberapa kasus dalam perusahaan yang menyangkut jawaban atas
pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support System dapat dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System
(DSS) antara lain adalah :
- Membantu manajer membuat keputusan
untuk memecahkan masalah semi struktur
- Mendukung penilaian manajer bukan
mencoba menggantikannya
- Meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan antara lain adalah :
- Kegiatan intelijen,
- Kegiatan merancang,
- Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan
kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir.
Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi,
dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun
eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan
tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah
kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi
pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan
tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan
kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap
tindakan yang telah dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut
juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database,
model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal,
seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database
memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan.
Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan
memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan
electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para
pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam
mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan
dengan alasan :
- Perusahaan beroperasi pada ekonomi
yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada
kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan
kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
- Sistem komputer perusahaan tidak
mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan
mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan
Decision Support System (DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur
dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat
diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan
pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan
keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat
dan hasilnya lebih baik.
- Menghasilkan acuan data untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS
dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data
dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan
lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan
kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office
Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris
disebut automation memiliki padanan kata mechanization dan computerization
(Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993). Automation memiliki dua
makna yaitu
a) the use of automatic equipment to
save mental and manual labour (penggunaan peralatan otomatis untuk menghemat
pikiran dan tenaga)
b) the automatic control of the
manufacture of a product through its successive stages (kendali otomatis dalam
pembuatan suatu produk dengan tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata
kerja mechanize memiliki arti give a mechanical caracter to (menerapkan sistem
mekanis), dan compurization dengan kata kerja computerize mengandung makna
yaitu
a) equip with a computer, install a
computer in (menggunakan komputer)
b) store, perform, or produce by
computer (menyimpan, melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND
Complex for Windows, 1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas,
menunjukkan esensi makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan otomatis
yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada
pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah
tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat
dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi
berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata
lain, membahas otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan
komputer, tentu saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang
diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan
dengan pelayanan (services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan,
penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran
meliputi kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah
(word processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data
(spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan
sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti
pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga
manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis
khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran
dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan
perangkat komputer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam
upaya meraih efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring
dengan desakan global dan perkembangan teknologi informasi yang menuntut
terselesaikan proses pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn
peralihan metode dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera
dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh proses
manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus
menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
System otomasi kantor ini merupakan
system komunikasi. Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini
memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi satu sama lain
melalui computer yang terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar system
aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word
Processing System), yaitu system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada
pegawai-pegawai
2. Sistem Surat Elektronik(E-mail
System), yaitu system untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf
lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
3. Sistem Penjadwalan
Depeartemen(Departement Scheduling System), yaitu system untuk melakukan
penjadwalan pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone),
yaitu jasa pemakaina telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun
seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System),
yaitu jasa pengiriman pesan singkat melalui operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr
yang memberikan informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan
diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. ilmu kecerdasan buatan merupakan
salah satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu
pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian rupa
sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja berdasarkan
simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem
Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan dimana berupa
perangkat lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang
dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan
pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert). Dengan kemampuan
demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam
menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini dibahas tentang aplikasi
dari Sistem Pakar untuk membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari
suatu sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan
data dari suatu pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk
pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu sensor,
alat ukur elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan perangkat
komputer. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan pula
kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari setiap elemen.
Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan dan perawatan elemen sistem
dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring dengan jumlah
dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini adalah suatu alat bantu yaitu
berupa perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan
instrumen alat ukur harus sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi. Aspek
kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan
mengumpulkan data status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data
yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma
Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi
Sistem Pakar, dihasilkan suatu program sistem perawatan instrumentasi alat ukur
yang dapat melakukan pemantauan, melacakdan diagnosa kerusakan instrumentasi
serta dapat memberikan saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut.
Sistem ini merupakan alat bantu otomatis yangmempunyai kemampuan analis dan
daya nalar terhadap suatu masalah. Uji cobasistem dilakukan untuk menguji dari
kinerja rancangan perangkat lunak yang telahdisusun pada suatu sistem akuisisi
yang telah berjalan.
Program sistem perawatan
instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan sangat membantu bagi proses
pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas dari sistem data
akuisisi. Model sistem pengelolaan instrumentasi alat ukur ini dapat
dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system pengelolaan
suatu instrumentasi jarakjauh {remote system).
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki
dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun
eksternal perusahaan secara sistematik yang secra periodic mengalami
penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan secara periodic,
barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta jumlah
tenaga kerja didalam perusahaan. Dta-data eksternal seperti perilaku perusahaan
pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku konsumen,
hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis, setra
misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi.
Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi
para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah dikumpul kemudian
diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar fungsi-fungsi tertentu
sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian
disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat informasi-infomasi penting
yang yang dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan
manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya Sistem
Informasi Manajamen juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM
sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan
menyajikan informasi untuk fyungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan
lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan informasi unttuk
perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk pengendalian opersioanla
perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan berguna untuk
perencanaan startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen
puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen
adalah untuk meningkat efektivitas para menajer yang menggunakan Informasi
tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin
keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang
bersifat rutin agar dapat mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin
sebagai peringatan untuk menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar
dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada
manajer yang akan membantu membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan
tepat. Informasi harus jelas kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem
Informasi manajemen membantu segala jenis bisnis meningkatkan efesiensi dan
efektivitas proses bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama
kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang
cepat berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat
berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya
Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi
yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem
yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem
informasi antara lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif.
- Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam
organisasi. . Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem infomarsi menajemen sendiri
memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System),
Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting System), Sistem Pendukung
Dalam Pengambilan Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor
(Office Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi
Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data internal
maupun eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi
dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar
pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Manullang .M, 2002, Pengantar
Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.
Sadono Sukirno., Wan Sabri Husin.,
Danny Indrianto., Charles Sianturi., Kurniawan Saefullah., 2006, Pengantar
Bisinis, Kencana, Jakarta.
2 komentar:
copy yaa, buat bahan presentasi. timakasiii
Silahkan.. tapi sebelum di coppy cek ulang, semoga bermanfaat
Posting Komentar